Kamis, 26 November 2015

Motivasi kerja



MOTIVASI KERJA

Ada puluhan juta karyawan di Indonesia. Mereka bekerja dengan beragam motivasi. Apa saja itu? Dari pengalaman saya bekerja sebagai karyawan di Halliburton selama 1.5 tahun, setidaknya ada 4  jenis motivasi kerja karyawan.
1. Mendapatkan gaji bulanan
Motivasi pertama adalah mendapatkan gaji bulanan. Tak peduli Anda sebagai pegawai negeri sipil, karyawan tetap, atau karyawan kontrak, penghasilan bulanan adalah satu hal yang Anda cari. Mengapa? Karena dengan gaji bulanan Anda dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan hidup Anda dan keluarga.
Kebutuhan hidup antara lain:
  • Biaya hidup sehari-hari
  • Membayar uang pendidikan anak
  • Membayar cicilan rumah
Sementara keinginan hidup antara lain:
  • Membeli mobil atau rumah baru
  • Jalan-jalan ke tempat wisata ternama di dalam dan atau luar negeri
Sisi buruk motivasi jenis ini adalah Anda hanya mengejar gaji bulanan sehingga mungkin saja Anda berangkat bekerja dan menyelesaikan semua pekerjaan Anda. Dengan demikian, Anda pergi pagi pulang sore dan akhir bulan mendapat gaji.
2. Mencapai sasaran karier
Motivasi kedua adalah mencapai sasaran karier. Mereka yang memiliki motivasi macam ini akan bekerja secara baik dan bahkan melebihi deskripsi kerjanya karena ada posisi lebih tinggi yang diincarnya. Selain itu, mereka akan memperhatikan dan meningkatkan kemampuan yang mendukung kariernya, seperti keterampilan berkomunikasi, mengelola waktu, mengelola anggaran, dan memimpin orang.
Tentunya motivasi kerja ini sangat bagus dimiliki. Mengapa? Karena Anda “dipaksa” atau dengan kesadaran sendiri bersaing dengan teman kerja demi mencapai sasaran karier Anda. Selain itu, keterampilan dan perilaku kerja Anda akan meningkatkan produktivitas Anda atau berguna dalam mencari pekerjaan di perusahaan lain (jika Anda memutuskan pindah kerja).
3. Berkarya
Selain mendapatkan gaji dan mencapai sasaran karier, motivasi kerja karyawan yang lain adalah berkarya. Mereka yang memiliki motivasi ini adalah mereka yang menghayati makna karyawan, yaitu orang yang berkarya, bukan buruh atau pekerja. Dengan demikian, mereka akan memberikan yang terbaik sehingga karyanya berkontribusi besar kepada kemajuan perusahaan.
4. Mencari pengalaman
Mencari pengalaman merupakan motivasi kerja yang dimiliki oleh mereka yang baru lulus (fresh graduate) atau bekerja sebagai karyawan kontraktor, karyawan honorer, atau karyawan magang. Dengan pengalaman yang dimiliki, mereka memiliki nilai tambah untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
Saya sendiri memiliki motivasi kerja ini saat bekerja sebagai karyawan honorer di sebuah laboratorium almamater saya pada 2003-2005. Memang gaji yang saya terima waktu itu hanya cukup untuk biaya hidup bulanan saya (antara Rp 600 ribu sampai dengan Rp 1 juta sebulan), namun saya bertekad mencari pengalaman sebanyak-banyaknya agar saya mampu bekerja di tempat yang lebih baik.



Jumat, 20 November 2015

MANAJEMEN KOMPENSASI



MANAJEMEN KOMPENSASI


Manajemen kompensasi merupakan kegiatan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan serta mengembangkan sistem dan mekanisme kompensasi dalam suatu organisasi sehingga terbentuk suatu keseimbangan penerimaan antara individu dan organisasi.
Secara umum tujuan manajemen kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategi perusahaan dan menjamin terciptanya keadilan internal dan eksternal. Keadilan eksternal menjamin bahwa pekerjaan-pekerjaan akan dikompensasi secara adil dengan membandingkan pekerjaan yang sama di pasar kerja. Kadang-kadang tujuan ini bias menimbulkan konflik satu sama lainnya, dan trade-offs harus terjadi. Misalnya, untuk mempertahankan karyawan dan menjamin keadilan, hasil analisis upah dan gaji merekomendasikan pembayaran jumlah yang sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang sama. Akan tetapi, perekrut pekerja mungkin mungkin menginginkan untuk menawarkan upah tidak seperti biasanya, yaitu upah yang tinggi untuk menarik pekerja yang berkualitas.

Tujuan manajemen kompensasi efektif, meliputi:
1.    Memperoleh SDM yang Berkualitas
Kompensasi yang sudah cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk memberi daya tarik kepada pelamar. Tingkat pembayaran harus responsive terhadap penawaran dan permintaan pasar kerja karena para pengusaha berkompetensi untuk mendapatkan karyawan yang diharapkan.

2.    Mempertahankan Karyawan yang Ada
Para karyawan dapat keluar jika besaran kompensasi tidak kompetitif dan akibatnya akan menimbulkan perputaran karyawan yang semakin tinggi.

3.    Menjamin Keadilan
Manajemen kompensasi selalu berusaha agar keadilan internal dan eksternal dapat terwujud. Keadilan internal mensyaratkan bahwa pembayaran dikaitkan dengan nilai relative sebuah pekerjaan sehingga pekerjaan yang sama dibayar dengan besara yang sama. Keadilan eksternal berarti pembayaran terhadap pekerja merupakan yang dapat dibandingkan dengan perusahaan lain di pasar kerja.

4.    Penghargaan terhadap Perilaku yang Diinginkan
Pembayaran hendaknya memperkuat perilaku yang diinginkan dan bertindak sebagai insentif untuk perbaikan perilaku di masa depan, rencana kompensasi efektif, menghargai kinerja, ketaatan, pengalaman, tanggung jawab, dan perilaku-perilaku lainnya.

5.    Mengendalikan Biaya
System kompensasi yang rasional membantu perusahaan memperoleh dan mempertahankan para karyawan dengan biaya yang beralasan. Tanpa manajemen kompensasi efektif, bisa jadi pekerja dibayar dibawah atau diatas standar.

6.    Mengikuti Aturan Hukum
System gaji dan upah yang sehat mempertimbangkan factor-faktor legal yang dikeluarkan pemerintah dan menjamin pemenuhan kebutuhan karyawan.

7.    Memfasilitasi Pengertian
System manajemen kompensasi hendaknya dengan mudah dipahami oleh spesialis SDM, manajer operasi, dan para karyawan.

8.    Meningkatkan Efesiensi Administrasi
Program pengupahan dan penggajian hendaknya dirancang untuk dapat dikelola dengan efisien, membuat system informasi SDM optimal, meskipun tujuan ini hendaknya sebagai pertimbangan sekunder disbandingkan dengan tujuan-tujuan lain.

Daftar pustaka :
Halliburton.com

Selasa, 10 November 2015

Kinerja Karyawan



PPR (PEOPLE PERFORMACE RESULT)

Kinerja merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam sebuah perusahaan dalam upayanya untuk menciptakan suatu produk atau jasa. Kinerja biasanya identik dengan proses pekerjaan dikalangan karyawan suatu perusahaan. Karena kinerja inilah yang akan memberikan suatu hasil bagi perusahaan tersebut. Kinerja karyawan merupakan aspek penting dalam sebuah perusahaan. 

Karena hal inilah yang akan menentukan maju atau mundurnya suatu perusahaan. Apabila para karyawannya berkinerja buruk maka yang terjadi adalah kemerosotan pada perusahaannya. Hal ini juga akan berlaku sebaliknya, apabila para karyawannya merupakan para karyawan yang rajin dan senang berinovasi maka yang terjadi adalah kemajuan yang positif bagi perusahaan tersebut.

Di perusahaan tempat saya bekerja, kinerja karyawan di awasi oleh suatu department yang bernama PDC (Performance development Coordinator), mereka akan mengevaluasi kinerja setiap karyawan per satu tahun.

Ada 6 aspek yang akan mereka liat dari setiap karyawan, diantarnya adalah : Halliburton University, Competenci, Attitude, Warning letter, HSE, Services quality.

Daftar Pustaka:
Halliburton.com

MANAJEMEN KARIR



MANAJEMEN KARIR
HIRE TO COUNTRY MANAGER
Karir merupakan urut-urutan posisi yang diduduki oleh seseorang selama jangka waktu hidupnya. Karir terdiri dari perubahan dalam nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi karena seseorang menjadi semakin tua.
Pada kesempatan ini saya ingin mengangkat topik mengenai manajemen karir di perusahaan saya, yang mana manajemen karir adalah proses yang dilakukan oleh organisasi untuk memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para karyawannya guna menyediakan suatu kumpulan orang-orang yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan di masa depan.
Di perusahaan tempat saya bekerja memberikan posisi untuk menjadi Copuntry manager setelah karyawan sukses melewati beberapa phase karir. Terdapat 2 kriteria posisi awal,bergantung dari pendidikan karyawan. Untuk gelar sarjana, mereka akan menduduki posisi awal sebagai Professional, dan untuk gelar D3 mereka akan menduduki posisi sebagai operation.
Terdapat 5 phase yang harus di lewati untuk menjadi country manager, diantaranya Phase pertama adalah technical Dept, phase 2 sebagai service execution, phase 3 sebagai custmer focus, phase 4 sebagai frontline leader, phase 5 business acumen.
Daftar Pustaka:
Halliburton.com